Olympique de Marseille (OM) adalah salah satu klub sepak bola paling ikonik di Prancis, dan bagi para pendukungnya, klub ini bukan sekadar tim sepak bola, tetapi representasi dari kebanggaan dan identitas kota pelabuhan Marseille. Berdiri pada tahun 1899, OM telah menjadi simbol sepak bola Prancis, dengan basis penggemar yang fanatik dan sejarah panjang penuh kejayaan domestik dan internasional. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, masa depan klub mengalami tantangan yang signifikan hingga kedatangan Frank McCourt, seorang pengusaha asal Amerika Serikat, yang mengambil alih klub pada tahun 2016. Di bawah kepemilikannya, Marseille memasuki era baru dengan harapan mengembalikan kejayaan yang pernah mereka raih.
Frank McCourt, yang sebelumnya dikenal sebagai pemilik Los Angeles Dodgers, membawa pengalaman bisnis dan semangat untuk membangun klub dengan visi jangka panjang. Ketika McCourt mengambil alih, Marseille sedang dalam masa transisi dan menghadapi berbagai masalah, termasuk ketidakstabilan finansial dan ketidakpastian di lapangan. McCourt datang dengan janji untuk memulihkan klub, baik dari sisi finansial maupun prestasi di lapangan. Dengan investasi besar dan komitmen untuk meningkatkan infrastruktur klub, McCourt memulai proyek ambisius yang disebut “OM Champions Project.”
Salah satu langkah pertama McCourt setelah mengakuisisi klub adalah membangun tim manajemen yang kuat. Dia mempekerjakan Jacques-Henri Eyraud sebagai presiden klub dan memanggil pelatih kawakan asal Prancis, Rudi Garcia, untuk memimpin tim di lapangan. Di bawah kepemimpinan baru ini, Marseille mulai menunjukkan peningkatan signifikan. Pada musim 2017-2018, OM mencapai final Liga Europa, meskipun mereka akhirnya dikalahkan oleh Atlético Madrid. Namun, pencapaian ini menandai bahwa Marseille kembali menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan di Eropa.
McCourt juga memberikan fokus besar pada pengembangan akademi muda Marseille. Dia memahami bahwa keberhasilan jangka panjang klub tidak hanya bisa didorong oleh investasi besar dalam transfer pemain, tetapi juga melalui pembinaan bakat lokal. Marseille, sebagai salah satu kota terbesar di Prancis dengan sejarah panjang dalam memproduksi pemain berbakat, memiliki potensi besar dalam hal ini. Dengan meningkatkan fasilitas pelatihan dan memberikan perhatian lebih pada pengembangan pemain muda, McCourt berusaha memastikan bahwa Marseille dapat bersaing di puncak sepak bola Prancis secara berkelanjutan.
Namun, meski ada peningkatan di beberapa bidang, tantangan besar tetap ada. Salah satu tantangan utama Marseille adalah bersaing dengan klub-klub kaya seperti Paris Saint-Germain (PSG), yang memiliki sumber daya finansial jauh lebih besar berkat dukungan dari Qatar Sports Investments. Di era sepak bola modern yang semakin didominasi oleh kekuatan finansial, Marseille harus menemukan cara untuk tetap kompetitif, meskipun anggaran mereka jauh lebih kecil dibandingkan PSG. McCourt menyadari bahwa untuk mengatasi hal ini, Marseille harus cerdas dalam kebijakan transfer, memanfaatkan jaringan scouting yang luas, dan terus mengembangkan talenta-talenta muda dari akademi mereka.
Kepemimpinan McCourt juga dihadapkan pada tuntutan tinggi dari para penggemar. Marseille memiliki salah satu basis pendukung paling vokal dan fanatik di Eropa, terutama di Stade Vélodrome, stadion kebanggaan mereka. Para pendukung, yang disebut sebagai Les Ultras, selalu memiliki ekspektasi tinggi terhadap klub dan tidak segan untuk menunjukkan ketidakpuasan mereka jika performa tim tidak memenuhi harapan. McCourt harus menavigasi antara ambisi besar klub dan tuntutan dari para penggemar, yang menginginkan Marseille untuk kembali meraih kejayaan di tingkat domestik dan Eropa.
Meskipun demikian, McCourt tetap teguh pada visi jangka panjangnya. Dia terus berinvestasi dalam klub, baik dalam hal infrastruktur maupun pemain. Salah satu pembelian terpenting dalam era McCourt adalah kedatangan Dimitri Payet, yang menjadi pemain kunci Situs slot gacor resmi terpercaya bagi tim. Payet, dengan kemampuannya yang luar biasa di lini tengah, membantu Marseille bersaing di papan atas Ligue 1 dan membawa stabilitas di lapangan. Investasi ini memperlihatkan komitmen McCourt untuk membawa pemain berkualitas, sambil tetap membangun fondasi untuk masa depan.
Di sisi komersial, McCourt juga berusaha memperluas jangkauan global Marseille. Dengan pengalaman bisnisnya di Amerika Serikat, McCourt melihat potensi besar dalam memasarkan Marseille sebagai merek global, terutama di luar Eropa. Dia berusaha menjalin kemitraan dengan sponsor internasional dan memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan basis penggemar Marseille di seluruh dunia. Ini adalah bagian dari strateginya untuk menjadikan Marseille sebagai klub yang tidak hanya besar di Prancis, tetapi juga memiliki daya tarik global.
Secara keseluruhan, kepemilikan Frank McCourt atas Marseille telah membawa harapan baru bagi klub dan para pendukungnya. Meskipun perjalanan ini penuh tantangan, visi jangka panjang McCourt untuk membangun Marseille sebagai klub yang kompetitif di Prancis dan Eropa masih hidup. Dia menyadari bahwa kesuksesan tidak datang dengan cepat, tetapi dengan investasi yang tepat, pengelolaan yang cerdas, dan komitmen untuk mempertahankan tradisi klub, Marseille dapat kembali ke puncak kejayaan mereka.
Marseille, di bawah McCourt, terus menjadi kebanggaan kota pelabuhan ini, dengan semangat dan determinasi yang tidak pernah pudar. Para penggemar, yang telah mendukung klub melalui masa-masa sulit, berharap bahwa era McCourt akan membawa mereka kembali ke puncak, dan menjadikan OM sebagai simbol kebangkitan sepak bola Prancis, baik di kancah domestik maupun internasional..